PONTIANAK - Berawal dari kegundahannya karena tidak memiliki pekerjaan tetap, Habib atau biasa dipanggil Beb ini mulai membuka usaha pemotongan ayam.
Awalnya pria yang sekarang berusia 35 tahun ini mengaku memilih usaha pemotongan ayam ini karena mengaku bisa memotong ayam secara halal.
 |
| Beb dan usaha pemotongan ayamnya |
"Karena tidak punya kerja, saya buka usaha potong ayam ini karena Ya bisa memotong ayam," ujar Beb.
Bermodalkan uang 300 ribu yang dipinjam dari keluarganya dan sebuah meja besar, Beb pun mulai menjalankan usaha pemotongan ayam dipinggir jalan. ayam yang digunakan oleh beb untuk usahanya diambil langsung dari peternak ayam dalam keadaan hidup untuk kemudian dipotong dan langsung dijual kepada konsumennya.
Kemampuan memotong ayam didapatkannya secara otodidak karena sering membantu keluarga memotongkan ayam saat bulan Ramadan.
Sejak membuka usahanya dari tahun 2016, Beb sudah merasakan jatuh bangun dalam menjalankan usahanya terlebih di masa pandemi yang hampir membuatnya gulung tikar, namun berkat prinsip yang selalu diusungnya "tak pernah menyerah" Beb pun berhasil bertahan dengan usaha pemotongan ayamnya.
Rajin menabung di bank untuk kembangkan usaha
Beb selalu menyisihkan uang hasil usaha potong ayamnya untuk ditabung di bank, namun ada ketakutan yang sering muncul bagi beb terkait uangnya yang disimpan di bank.
"iya uangnya aman ndak ya? kan sering kejadian uang orang hilang saat disimpan di bank" ujar Beb.
Dan beb pun belum mengetahui bahwa uang tabungannya di Bank dijamin LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) Republik Indonesia.
" Iyakah? jadi kalau ada apa-apa uangnya aman kan? Jadi tenanglah kalau gini." ungkap Beb.
Uang yang dikumpulkan oleh Beb sedikit demi sedikit rencananya akan digunakan untuk membuat usaha potong ayamnya semakin besar.
"Saya punya mimpi mau buat rumah pemotongan ayam, yang alat-alatnya canggih biar orang-orang makin gampang dapat ayam potong yang halal, jadi tak susah lagi harus ke pasar jauh-jauh." Ujar Beb.
LPS RI memang menjamin uang tabungan dan simpanan nasabah, namun nilai yang dijamin terbatas hanya sebesar 2 miliar rupiah per nasabah per bank.
Dan jaminan LPS RI terhadap uang simpanan nasabah ini sudah berlaku sejak 13 Oktober 2008 yangalu.
Dan jenis simpanan dan tabungan yang dijamin oleh LPS RI terdiri dari tabungan, deposito, giro, sertifikat deposito, dan bentuk lainnya yang serupa.
Selain itu LPS RI memastikan simpanan nasabah di bank konvensional dan bank syariah akan dijamin sepenuhnyalp.(Rif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar