PONTIANAK - Ada sebanyak 1.948 Kelompok Usaha Binaan (KuBn) dengan anggota KuBn sejumlah 16.558 orang, pendekatan pemberdayaan kepada anggota juga dilakukan melalui komunitas pemberdayaan dan komunitas teritori. "Terdapat 182 komunitas pemberdayaan dan komunitas teritory sejumlah 1.071," ungkap ketua Puskopcuina Marselus Sunardi pada konperensi pers dalam rangka ulang tahun ke 35 Puskopcuina Minggu ( 26/11).
Sunardi yang didampingi ketua dewan pengawas Agus Budi Saktiono dan GM Erowin menambahkan saat ini Puskopcuina memiliki 46 anggota dari seluruh Indonesia.Tersebar di 18 provinsi dengan jumlah anggota 573.202 orang memiliki aset senilai Rp 7,9 triliun.
Dengan misi memastikan keberlanjutan gerakan credit union melalui tata kelola yang sehat dan terintegrasi berbasis teknologi puskopcuina terus meningkatkan kualitas anggota.
"Core layanan puskopcuina adalah pendampingan tata kelola,interlending,teknologi informasi, pendidikan,pelatihan dan pemberdayaan, " jelas Sunardi.
Selanjutnya ditambahkan simpan pinjam anggota merupakan perwujudan dari jenis usaha puskopcuina yaitu simpan pinjam sesuai regulasi pemerintah.
Di bidang teknologi, puskopcuina meyakini bahwa kunci keberhasilan CU adalah menerapkan pelayanan berbasis digital. Karena itu dalam mendukung digitalisasi puskopcuina telah memiliki aplikasi SIMO dan ESCETE.
Sistem Informasi Manajemen Organisasi (SIMO)
Aplikasi SIMO adalah sarana penghubung antara data dan informasi dari CU di dalam gerakan Puskopcuina yang akan diolah dan menjadi sekumpulan data yang dapat digunakan secara bersama oleh gerakan. Beberapa hal yang sudah ada pada SIMO sampai saat ini kata Sunardi Database sentral untuk data anggota CU, data CU, data Aktivis CU, data mitra, dan data laporan CU yang akan menjadi pusat data untuk analisis dalam gerakan. Portal website CU dimana semua CU dalam gerakan akan memiliki website nya sendiri yang dapat dikelola secara mandiri oleh CU. Untuk mengaksesnya tinggal mengetikkan nama-cu. puskopcuina.org, Pendaftaran dan interaksi kegiatan Puskopcuina dimana CU dapat mendaftar dan menerima informasi terkait dengan Diklat dan pertemuan yang diselenggarakan. Pengajuan dan pengelolaan laporan bantuan Jalinan. Pengelolaan tata kelola dari Puskopcuina
Selanjutnya dikatakan
Modernisasi pengelolaan Koperasi CU wajib dilakukan dengan menyediakan layanan transaksi secara digital bagi anggota. Gerakan CU dalam jaringan Puskopcuina telah bekerjasama dengan vendor untuk membangun sistem informasi teknologi yang terintegrasi agar tercipta layanan keuangan yang berkualitas bagi anggota. Aplikasi ini dinamakan ESCETE.
Union untuk memenuhi kebutuhan pelayanan ke anggota dan juga pelaporan yang dapat diakses secara realtime dan sesuai dengan standar pelaporan dari puskopcuina.
Mobile ESCETE, aplikasi mobile android yang menawarkan layanan CU melalui smartphone Android yang dapat diakses 24/7 secara mudah dan cepat dengan cara pengoperasian yang sederhana tapi efektif bagi setiap anggota individual CU dimanapun dia berada selama memiliki akses ke internet. Beberapa layanan yang dapat dinikmati anggota CU melalui aplikasi Mobile ESCETE Kemudahan bertransaksi baik di CU maupun diluar CU seperti fitur transfer bank, transfer antar rekening dan antar CU. Pembayaran tagihan melalui Bill payment (pembelian paket datan dan pulsa HP, pulsa listrik, pembayaran tagihan PLN, pembayaran tagihan TV kabel, top UP OVO, Dana, GoPay). Penarikan dan penyetoran melalui mesin CDC (Cash Deposit Machine) dan CCM (Cash Cloud Machine) untuk CU yang mengaktifkan/memanfaatkan fitur tersebut. Pengajuan pinjaman secara online yang menggantikan proses pengisian formulir fisik untuk CU yang mengaktifkan/memanfaatkan.
Selanjutnya ada smartCU merupakan e-commerce yang berguna sebagai sarana pemasaran produk-produk usaha anggota atau binaan dalam jaringan puskopcuina."Dengan SmartCU anggota dapat lebih mudah memasarkan produk mereka," tutup Sunardi.
Ulang tahun ke 35 Puskopcuina ini diisi dengan beragam kegiatan ada diklat bisnis yang diikuti 350 peserta dari seluruh Indonesia pameran aneka produk dari anggota binaan, rapat anggota tahunan dan yang paling utama adalah peremian gedung baru Puskopcuindonesia oleh Menteri Koperasi dan UKM yang diwakili Deputi Bidang Perkoperasian Ahmad Zabadi.(lyn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar