DESEMBER - Komitmen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) Pabrik Narogong, yang merupakan anak usaha dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG, dalam mendorong berbagai inisiatif guna mencapai target pembangunan berkelanjutan 2030, membuahkan hasil positif dengan diraihnya dua penghargaan “Platinum Award” dalam ajang Indonesian SDGs Awards (ISDA) 2023 di Jakarta.
Hadir mewakili Perusahaan menerima penghargaan, Direktur Human Capital, Legal & Corporate Affairs SBI, Ony Suprihartono, mengatakan pencapaian ini tidak lepas dari kinerja seluruh tim yang mengoptimalkan pengelolaan lingkungan serta pengembangan dan pembinaan masyarakat sekitar.
"Bukan hanya sekedar tanggung jawab sosial Perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan dan membangun kemitraan dengan masyarakat, tetapi bagaimana dedikasi kami untuk terus berinovasi agar dapat memberikan dampak yang sirkular demi mewujudkan #MasaDepanYangKitaMau", tutur Ony.
Pada penghargaan kali ini, SBI Pabrik Narogong berhasil mengimplementasikan pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar area operasional (SDGs 8) serta inisiatif mitigasi perubahan iklim (SDGs 13) yang dikemas dengan program MAS SULTAN (Sistem Reklamasi Tambang yang Berdampak Sosial dan Berkelanjutan) dan Transisi Energi Berkelanjutan melalui Pemanfaatan Bahan Bakar Terbarukan.
MAS SULTAN (Sistem Reklamasi Tambang yang Berdampak Sosial dan Berkelanjutan) merupakan sebuah program pemberdayaan ekonomi masyarakat dari hulu ke hilir sekaligus membangun rantai nilai reklamasi yang memberikan dampak sosial dan ekonomi secara berkelanjutan. Program ini berbasis pada program pertanian terpadu (integrated farming) yang melibatkan kelompok petani, kelompok peternak serta kelompok perempuan dari empat desa (Desa Lulut, Desa Nambo, Desa Kembangkuning dan Desa Nambo) di sekitar area operasional SBI Pabrik Narogong. Dalam prosesnya, mereka diberikan pemahaman serta pelatihan mengenai sistem agroforestry, penggemukan sapi, pengolahan produk turunan atsiri, pemanfaatan lahan kritis dengan budidaya sorghum serta pemanfaatan mikoriza pada media tanaman di lahan reklamasi.
Sedangkan program transisi energi berkelanjutan telah memiliki roadmap pengurangan CO2 yang bertujuan untuk mensubstitusi penggunaan energi dari bahan bakar fosil yaitu batubara, dengan energi baru dan terbarukan dari limbah industri dan domestik termasuk sampah perkotaan. Program ini diharapkan mampu untuk membantu menurunkan emisi GRK (Gas Rumah Kaca) serta efisiensi dalam penggunaan panas pada proses produksi semen.
"Kedua program ini memiliki peranannya masing-masing dalam memberikan solusi yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan termasuk generasi penerus bangsa di masa depan. Oleh karena itu kami terus mengoptimalkan beragam inisiatif seperti pemanfaatan bahan baku dan bahan bakar alternatif, penurunan emisi, efisiensi energi, serta pemberdayaan masyarakat yang dapat berdampak pada kemajuan ekonomi sebagai bagian dari komitmen Perusahaan dalam membawa perubahan positif yang berkelanjutan", tutup Ony.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar