BANYUWANGI,KP – Yayasan Astra Honda Motor (Yayasan AHM) menanam 20.000 mangrove di Kawasan Ekonomi Esensial (KEE) Teluk Pangpang Banyuwangi, Jawa Timur pada Selasa (11/06). Kegiatan yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini bagian dari konsistensi dan komitmen Yayasan AHM dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan pelestarian lingkungan.
Menjadi
bagian kontribusi terhadap program pembangunan berkelanjutan bersama
pemerintah, kegiatan ini dibuka oleh Kepala Bidang Perikanan Tangkap
Dinas Perikanan Banyuwangi Provinsi Jawa Timur Anang Budi Wasono bersama
jajaran manajemen PT Astra Honda Motor, Yayasan AHM dan PT Mitra
Pinasthika Mulia sebagai main dealer Honda area Jawa Timur dan Nusa
Tenggara Timur.
Pada
kesempatan ini, Yayasan AHM menanam mangrove jenis Rhizopora Mucronata
yang mampu menyerap karbon tiga hingga lima kali lebih besar dari hutan
tropis daratan. Selain itu, tanaman mangrove dapat memperbaiki ekosistem
lahan basah dalam mendukung kehidupan satwa dan kehidupan manusia
secara berkelanjutan.
Sebagai
bagian dari upaya keberlanjutan menjaga ekosistem pesisir laut,
aktivitas penanaman mangrove di Banyuwangi ini melengkapi 10.879 pohon
yang telah ditanam Yayasan AHM di berbagai wilayah Tanah Air sejak tahun
2017.
Selain
menanam mangrove di KEE Teluk Pangpang Banyuwangi, Yayasan AHM juga
melakukan kegiatan bersih pantai yang melibatkan komunitas nelayan
setempat serta pelajar dari sekolah mitra binaan AHM.
Ketua
Yayasan AHM Ahmad Muhibbuddin mengungkapkan pentingnya melakukan
penanaman mangrove karena keistimewaannya sebagai penghasil oksigen
sekaligus penyerap CO2, sehingga mampu berkontribusi dalam pengurangan
emisi gas rumah kaca.
"Kami
hadir dan berperan aktif dalam mendukung pelestarian lingkungan yang
selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Penanaman mangrove
ini diharapkan dapat berdampak ganda bagi lingkungan dan masyarakat
sekitar baik ekologi maupun ekonomi, serta mendukung tercapainya net
zero emission pemerintah," ujar Muhib.
KEE
Teluk Pangpang merupakan kawasan konservasi mangrove yang memiliki
nilai ekosistem penting guna menunjang kelangsungan kehidupan sekaligus
sebagai kawasan dilindungi di Jawa Timur. Di dalamnya terdapat
keanekaragaman hayati berupa 12 jenis pohon mangrove, 18 jenis bivalvia,
dan 43 jenis burung yang sebagian besar merupakan burung migran.
Ekosistem
mangrove ini memiliki keterkaitan erat terhadap perubahan iklim.
Keberadaan mangrove yang sehat di kawasan pesisir dapat meningkatkan
daya tahan masyarakat pesisir terhadap perubahan iklim dan meminimalisir
dampak bencana alam seperti gelombang tinggi, tsunami, dan banjir
bandang. (*/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar