Post Top Ad

Kombis

Nasional

Post Top Ad

DjpbKalbarPontianak

DJPB Provinsi Kalbar Ungkap Kenaikan KUR yang Signifikan di Kalbar

PONTIANAK, KP - Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kalimantan Barat mencatat kenaikan angka kredit usaha rakyat (KUR) hingga Juni 2024. Kabupaten Ketapang tercatat sebagai daerah dengan angka kredit yang tinggi.


“Sampai dengan Juli 2024, penyaluran KUR di Kalimantan Barat mencapai Rp2,70 triliun untuk 36.910 debitur, mengalami peningkatan sekitar Rp618,47 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya,” ungkap Kepala Seksi Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II B Kanwil DJPb Kalimantan Barat Gunawan Setiono.

Ia memaparkan, pada Juli 2024, Kabupaten Ketapang tercatat memiliki angka KUR yang tinggi dibandingkan dengan daerah lain di provinsi ini. Kondisi ini berbeda dengan bulan sebelumnya yang mana penyaluran terbesar berada di Kota Pontianak.

Pada periode Januari-Juli 2024 penyaluran KUR terbesar terdapat di Kabupaten Ketapang dengan penyaluran sebesar Rp333,26 miliar untuk 4.210 debitur. “Angka ini mengalami peningkatan sekitar Rp56,46 miliar,” tuturnya.

Setelah Ketapang, realisasi KUR terbesar tercatat di Kota Pontianak dan Kabupaten Sambas dengan masing-masing penyaluran Rp330,07 miliar dan Rp327,56 miliar. Adapun debitur terbanyak penerima KUR berada di Kabupaten Sambas dengan jumlah 5.446 debitur.

Selain KUR, jumlah penyaluran pembiayaan ultra mikro (UMi) sampai dengan Juli 2024 juga mengalami kenaikan. DJPb Kalbar mencatat, ada 14.286 debitur dengan total penyaluran sebesar Rp63,11 miliar, atau mengalami peningkatan yang sangat signifikan sebesar Rp44,92 miliar jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

“Dalam penyaluran KUR dan UMi perlu peran pemerintah daerah dalam sosialisasi kredit program kepada masyarakat dan akselerasi penyaluran Kredit Program," jelas Gunawan.

Sampai dengan Juli 2024, Kota Pontianak menjadi daerah dengan penyaluran UMi terbesar di Kalimantan Barat dengan penyaluran sebesar Rp8,87 miliar untuk 1.963 debitur, atau meningkat sebesar Rp4,26 miliar. Penyaluran terbesar diikuti oleh Kabupaten Kubu Raya dengan penyaluran sebesar Rp6,90 miliar untuk 1.530 debitur.

Di samping itu, Kabupaten Sekadau dan Kabupaten Kayong Utara menjadi wilayah dengan tingkat penyaluran UMi paling rendah. “Rp1,44 miliar untuk Kabupaten Sekadau dan Rp0,07 miliar untuk Kabupaten Kayong Utara. Kabupaten Kayong Utara hanya mengalami peningkatan penyaluran sebesar Rp7 juta dibandingkan bulan sebelumnya,” pungkasnya.(*/Red)

Baca Juga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad