Perempuan Berdaulat Penuh atas Hak Pilihnya

PONTIANAK - Perempuan pemilik kedaulatan penuh atas dirinya dalam menentukan pilihan kepala daerah pada pemilihan serentak tahun 2024.

"Perempuan berdaulat penuh pada hak pilihnya," tegas Umi Rifdiyawaty ketua KPU Kalbar 2013-2018 di depan peserta Rakor , Sosialisasi pengawasan Penyelenggaraan Pemilihan Partisipatif 2024, Jumat (23/8) kemarin.

Umi mengupas materi perempuan cerdas memilih mengatakan dalam menentukan hak pilihnya perempuan jangan asal."Kalau untuk yang sudah pernah menjabat lihat hasil kerja sebelumnya, kalau baik kasi reward tapi kalau buruk berikan punishment," tegasnya.

Bila calonnya yang belum pernah menjabat lihat track recordnya.Perhatikan betul bagaimana kehidupan sehari- hari dan latar belakangnya.

Diungkapkannya di Kota Pontianak tercatat pemilih perempuan lebih banyak dibandingkan pemilih laki-laki.

Pemilih perempuan berdasarkan data terakhir dari KPU Kalbar tercatat 51,1 persen.Sementara pemilih laki-laki 48,9 persen.

Umi juga mengingatkan perempuan jangan hanya berpartisipasi saja tapi tidak dapat kontribusi apa-apa.

Dia berpesan agar perempuan memahami setiap proses dan tahapan dalam pemilihan.

Satu hal juga yang harys diingat perempuan harus berani menolak politik uang."Tidak ada pemakluman untuk politik uang," tegasnya.

Sementara itu Niyah Nurniyati SP, aktivis perempuan mengatakan perempuan sebagai pemilih selain cerdas juga harus bijak.

Niyah menyampaikan materi peran perempuan dalam pengawasan partisipatif pada pemilihan kepala daerah tahun 2024.

Dikatakannya perempuan mempunyai nilai lebih sebagai pemilik suara.Waspadai mis dan dis komunikasi dalam pemilihan. 

"Perempuan harus berani menolak politik uang," tegasnya berpesan.

Anggota Bawaslu Kota Pontianak Dina Diana Andrini SE berharap agar perempuan bisa secara aktif berpartisipasi dalam pengawasan pemilihan. Perempuan ikut membantu bawaslu melakukan pengawasan dan melaporkan bila ditemukannya pelanggaran.(lyn)