PONTIANAK, KP – Lomba Rancang Motif Melayu tingkat MABM dan umum yang digelar di Rumah Melayu, pada Senin, 21 Oktober 2024 dalam rangka Festival Melayu XIII, telah menghasilkan para pemenang yang berhasil menampilkan karya-karya dengan orisinalitas dan keunikan tersendiri.
Dalam lomba ini, berbagai motif yang mencerminkan budaya lokal Melayu Kalimantan Barat dihadirkan. Motif bunga buce menjadi perhatian utama para dewan juri.
Dr. Uray Fery Andi, dosen Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura salah satu juri dalam lomba tersebut menjelaskan bahwa karya pemenang dari kategori umum atau perorangan berhasil menggali keunikan dari bunga buce, tanaman endemik Kalimantan Barat yang jarang dieksplorasi.
"Komposisi warna yang digunakan sangat bagus, dengan hirarki pola yang diambil dari unsur-unsur alam, seperti susunan sungai, hutan, tanah, dan batu di bagian paling bawah. Teknik melukis motif buce ini memperlihatkan kerapian bentuk dan garis yang halus," jelasnya.
Selain itu, Dosen Prodi Arsitektur FT Untan M. Nurhamsyah, S.T. M.Sc., menilai bahwa motif unik tersebut memiliki potensi besar untuk diterapkan dalam industri pakaian.
"Tema yang diusung sangat unik, dan pola motif ini dapat dengan mudah diaplikasikan dalam produk-produk industri kreatif, seperti fesyen," ujar Nurhamsyah.
Sementara itu, Yaser Syaifuddin menambahkan bahwa lokalitas yang ditampilkan dalam motif ini sangat kuat, menunjukkan jati diri budaya Melayu Kalimantan Barat.
Secara keseluruhan, tangkai lomba merancang motif Melayu ini memperlihatkan kepiawaian para peserta. Rata-rata para peserta memperlihatkan orisinalitas dalam ide dan konsep motif.
"Ide yang dihadirkan sangat orisinal dan mengandung keunikan yang kuat," ungkapnya.
Nurhamsyah juga menambahkan bahwa secara teknis, pewarnaan dan konfigurasi pola motif Melayu yang dirancang para peserta terlihat rapi dan profesional.
”Insyallah karya-karya para pemenang ini akan didaftarkan sebagai Hak Penciptaan oleh MABM guna melindungi keunikan dan orisinalitas desain yang dihasilkan para pencipta motif Melayu ini,” ujar Dedy Ari Asfar, Wakil Ketua Panitia Festival Melayu XIII 2024.
"Lomba rancang motif Melayu ini diharapkan dapat terus mendorong kreativitas generasi muda serta memperkenalkan budaya Melayu Kalimantan Barat melalui desain. Alhasil, dapat diterapkan dalam berbagai industri, khususnya fesyen dan kerajinan," ungkap Dedy Ari Asfar.(*/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar