Kesejahteraan petani dan nelayan dinilai baik, dengan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) masing masing berada pada angka 168,80 dan 101,01. NTP Kalbar pada November 2024 menempati posisi tertinggi se-regional Kalimantan dan berada di atas nasional. Hal tersebut sejalan dengan kontribusi lapangan usaha terbesar di Kalimantan Barat yang terdapat pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.
Neraca perdagangan Kalimantan Barat tumbuh positif dan menunjukkan angka US $ 124,20 Juta. Nilai ekspor dan impor pada periode Oktober 2024 masing-masing mencapai US $ 192,92 Juta dan US $ 68,72 Juta. Secara akumulatif dari Januari hingga Oktober 2024 neraca perdagangan mencatatakan capai positif mencapai US $ 1.081,89 Juta.
Highlight Kinerja APBN di Kalimantan Barat Hingga 30 November 2024.
Realisasi pendapatan APBN Regional Kalimantan Barat mencaai Rp11.215,72 miliar (90,02% dari target). Sementara itu realisasi Belanja APBN Regional Kalimantan Barat dalah sebesar Rp29.218,72 miliar dengan Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp9.897,32 miliar dan Transfer ke Daerah sebesar Rp19.321,40 miliar.
Pada sisi pendapatan, restitusi pajak meningkat 167% jika dibandingkan dengan tahun 2023.
Pos PPN mengalami tingkat restitusi tertinggi, namun masih mampu tumbuh positif. Hal ini
memberikan sinyal optimisme untuk mencapai target penerimaan yang telah ditetapkan.
Sementara itu penerimaan Bea Keluar naik 109,62% (month to month) pada bulan November, didorong oleh tarif CPO yang berada di kolom 7, serta pada bulan Desember diprediksi akan berada di kolom tarif 9 sehingga penerimaan Bea Keluar diharapkan semakin meningkat.
Penyaluran TKD yang tercatat di OMSPAN adalah sebesar Rp19.321,40 miliar, dengan
realisasi secara nominal tertinggi pada pos Dana Alokasi Umum. Secara nominal, penyaluran TKD tertinggi terjadi di Pemprov Kalbar (Rp2.691,19 miliar) dengan penyaluran terendah di Kabupaten Kayong Utara (Rp622,53 miliar). Sedangkan secara persentase salur penyaluran TKD tertinggi terdapat di Kabupaten Melawi (99,73%) dan terendah adalah Kabupaten Sanggau (87,85%).
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Ultra Mikro (Umi).
Sampai dengan November 2024, penyaluran KUR di Kalimantan Barat mencapai Rp4,15
triliun untuk 58.287 debitur dan mengalami pertumbuhan 7,70% (year on year). Sementara itu jumlah penyaluran pembiayaan Ultra Mikro (UMi) mencapai Rp106,85 miliar untuk 23.641
debitur dan tumbuh positif 129,79% secara year on year.
Penyaluran KUR terbesar terealisasi di Kabupaten Ketapang sebesar Rp532,27 miliar kepada 6.880 Debitur (12,83%) sementara realisasi paling rendah di Kabupaten Kayong Utara Rp81,15 juta yang disalurkan kepada 1.317 Debitur (1,96%). Penyaluran terbesar KUR
terdapat pada sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan (46,61%).
Penyaluran UMi terbesar terealisasi di Kota Pontianak sebesar Rp15,14 miliar (14,17%),
sementara realisasi terendah di Kabupaten Kayong Utara sebesar Rp96,29 juta (0,09%).
Realisasi UMi terbesar pada sektor perdagangan besar dan eceran (99,96%).(*/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar