Periode kedua masa jabatannya pada tahun 2004–2007 semakin memperkuat rekam jejak positifnya, membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang dapat dipercaya. Hal ini sejalan dengan konsep kredibilitas Menurut Kouzes dan Posner dalam buku The Leadership Challenge"kredibilitas adalah fondasi utama dari kepemimpinan yang baik".
Awal Perjuangan di Kabupaten Kubu Raya
Sejak berdirinya Kabupaten Kubu Raya pada 17 Juli 2007, nama Sujiwo semakin dikenal oleh masyarakat. Pada Pilkada 2009–2014, ia berpasangan dengan Raja Sapta Oktohari. Meski sempat
melaju ke putaran kedua, pasangan Jiwo-Okto harus mengakui keunggulan pasangan Muda Mahendrawan–Andreas Muhrotien. Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi Sujiwo, yang
menjadikannya momentum untuk memperkuat strategi politiknya.
Semangat Baru di Pilkada 2013
Pada Pilkada 2013–2018, Sujiwo memilih peran strategis sebagai “panglima tempur” bagi pasangan
Rusman Ali–Hermanus. Kemenangan pasangan ini atas Bupati petahana, Muda Mahendrawan, semakin menegaskan kehadiran Sujiwo sebagai sosok dengan daya juang yang luar biasa.
Kemenangan Bersama Muda Jiwo
Lima tahun kemudian, Sujiwo kembali bertarung di Pilkada 2018, kali ini sebagai calon Wakil Bupati
mendampingi Muda Mahendrawan. Pasangan ini, yang dikenal dengan julukan MJ (Muda-Jiwo), berhasil memenangkan Pilkada dengan meraih 70% suara. Keberhasilan ini menunjukkan betapa besar kepercayaan masyarakat Kubu Raya terhadap mereka.
Perjuangan Menuju Pilkada 2024
Pada Pilkada 2024, Sujiwo mendapatkan dukungan besar dari masyarakat untuk maju sebagai calon
Bupati. Dengan strategi matang, silaturahmi intensif dengan partai politik, tokoh masyarakat, dan
pemuka agama, Sujiwo mendeklarasikan dirinya bersama Anggota DPD RI, Sukiryanto, sebagai calon
pasangan Bupati dan Wakil Bupati.
Kemenangan Pasangan Jiwo-Sukir
Pasangan Sujiwo–Sukiryanto (Jikir) berhasil memenangkan Pilkada 2024, mengalahkan pasangan kuat
lainnya, yaitu Rosalina–Marijan (Roma) dan Rusman Ali–Muhammad Fachri (Ramah). Kemenangan ini membuktikan keteguhan Sujiwo yang tak pernah menyerah, sekaligus kepercayaan penuh masyarakat kepada pemimpin yang selalu berjuang demi kemajuan bersama.
Inspirasi dari Keteguhan Seorang Petarung
Jatuh bangun perjalanan politik Sujiwo ibarat permata yang semakin berkilau karena gesekan. Keteguhannya menghadapi kekalahan dan ujian membentuk dirinya menjadi sosok luar biasa. Semangatnya sejalan dengan ungkapan G.K. Chesterton: “Prajurit sejati bertarung bukan karena ia
membenci yang di depannya, tetapi karena ia mencintai yang ada di belakangnya.” Hal ini juga menggemakan pesan Confucius: “Kemuliaan terbesar kita bukanlah karena tidak pernah jatuh, tetapi
karena selalu bangkit setiap kali kita jatuh.”
Refleksi Perjuangan: Inspirasi untuk Anak Bangsa
Lima tahun ke depan, masa depan Kabupaten Kubu Raya berada di pundak Sujiwo sebagai pemimpin
transformatif. Kepemimpinannya diharapkan mampu mengedepankan strategi pemberdayaan berbasis kesadaran, dengan memperkuat empat elemen kekuasaan:
- Power Within: Meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama kelompok yang terpinggirkan.
- Power To: Memberikan akses setara bagi semua individu untuk berkontribusi dalam pembangunan.
- Power Over: Membangun kesadaran kolektif dalam menyelesaikan permasalahan kritis.
- Power With: Meningkatkan solidaritas untuk menghadapi tantangan bersama.
Sebagaimana nasihat Brigham Young, “Jika kamu mendidik seorang pria, maka seorang pria akan
terdidik. Namun, jika kamu mendidik seorang perempuan, maka sebuah generasi akan terdidik.”
Semoga kepemimpinan Sujiwo mampu meningkatkan kapasitas perempuan Kubu Raya menjadi lebih
terdidik dan berdaya.
Bara semangat Sujiwo terus menyala, menguatkan harapan bahwa Kabupaten Kubu Raya dapat melahirkan generasi yang tangguh dan mandiri. Mengutip inspirasi dari Tan Malaka : “Terbentur, terbentur, terbentur, terbentuk.” Kekalahan bukanlah akhir, melainkan pijakan menuju kemenangan yang lebih besar. Semangat mengabdi dan berkarya bakti, jangan tunggu kaya untuk berbagi dan jangan tunggu sarjana untuk mengabdi.(*?Red)
Penulis: Dr. Syarifah Ema Rahmaniah
(Ketua Jurusan Sosiologi FISIP Untan, peneliti Gender dan Politik.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar