PONTIANAK, KP - Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat sepanjang tahun 2024 tercatat sebesar 4,90 persen, dinilai tetap berhasil meningkatkan pertumbuhan meskipun menghadapi tekanan deflasi selama tiga bulan bulan berturut-turut. Pendorong utamanya adalah sektor perdagangan.
“Di tengah tantangan ekonomi, kinerja positif sektor perdagangan menunjukkan kekuatan permintaan domestik serta ketahanan para pelaku usaha dalam memanfaatkan peluang di pasar lokal dan regional,” kata Muh Saichudin, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Barat dalam konferensi pers rilis BRS (Berita Resmi Statistik), Rabu 5 Februari 2025 di Pontianak.
Dalam pemaparannya, Saichudin mengungkapkan, prospek pertumbuhan global setelah pemulihan ekonomi pada 2022, pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju melambat tajam pada 2023 dan diproyeksikan akan tetap stabil, di kisaran antara 1,7 hingga 1,8 persen hingga tahun 2029.
Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat (Kalbar) dinilai cukup baik, meski berada di bawah angka nasional yang sebesar 5,03 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024 ini dinilai melambat, dibanding capaian tahun 2023 yang bertumbuh sebesar 5,05 persen (ctc).
Saichudin mengungkapkan, sektor jasa pendidikan merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi Kalbar yang terkerek sebesar 9,50 persen, diikuti sektor real estate 9 persen dan administrasi pemerintahan 8,64 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, komponen konsumsi rumahtangga juga menjadi motor utama dengan pertumbuhan sebesar 2,62 persen. Selain itu, komponen ekspor barang dan jasa tumbuh sebesar 29,03 persen diikuti komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan konsumsi pemerintah yang tumbuhnya masing-masing sebesar 7,31 persen dan 7,28 persen.
Sementara administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib tumbuh sebesar 8,64 persen, pengadaan listrik dan gas 7,41 persen, informasi dan komunikasi 6,88 persen.
“Lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan yang memiliki peran dominan, juga mengalami pertumbuhan sebesar 2,97 persen,” ujar Saichudin.
Perekonomian Kalbar tahun 2024 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp 300.166,89 miliar dan atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp 162.574,47 miliar.
Ekonomi Kalimantan Barat triwulan IV-2024 terhadap triwulan IV-2023 (yoy) mengalami pertumbuhan sebesar 4,98 persen. Pertumbuhan terjadi pada sebagian besar lapangan usaha. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan antara lain pertambangan dan penggalian sebesar 16,66 persen, jasa pendidikan 14,18 persen, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 10,52 persen, real estate 9,93 persen, jasa lainnya sebesar 9,30 persen serta transportasi dan pergudangan sebesar 8,38 persen.
Sebagai lapangan usaha yang memiliki peran dominan, pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh sebesar 1,81 persen. Sementara itu, lapangan usaha yang mengalami kontraksi adalah industri pengolahan yang terkontraksi sedalam 0,04 persen.
Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 16,66 persen. Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dialami oleh komponen Impor Barang dan Jasa sebagai pengurang yaitu sebesar 106,84 persen.
Ekonomi Kalimantan Barat triwulan IV-2024 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 2,54 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertanian dan Penggalian mengalami pertumbuhan tertinggi, yaitu 11,52 persen. Sementara dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dialami oleh komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 22,45 persen.
Struktur ekonomi Kalimantan Barat pada triwulan IV-2024 didominasi oleh Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 21,73 persen, Industri Pengolahan 15,61 persen, Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 14,39 persen, dan Konstruksi 12,27persen. Sementara dari sisi Pengeluaran didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT), yaitu sebesar 48,73 persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 32,53 persen, dan Ekspor Barang dan Jasa sebesar 17,72 persen.
Pertumbuhan ekonomi Kalbar tahun 2024 yang sebesar 4,90 persen, lebih tinggi dibandingkan capaian tahun 2023 yang bertumbuh sebesar 4,46 persen.(*/Red)
Dalam pemaparannya, Saichudin mengungkapkan, prospek pertumbuhan global setelah pemulihan ekonomi pada 2022, pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju melambat tajam pada 2023 dan diproyeksikan akan tetap stabil, di kisaran antara 1,7 hingga 1,8 persen hingga tahun 2029.
Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat (Kalbar) dinilai cukup baik, meski berada di bawah angka nasional yang sebesar 5,03 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024 ini dinilai melambat, dibanding capaian tahun 2023 yang bertumbuh sebesar 5,05 persen (ctc).
Saichudin mengungkapkan, sektor jasa pendidikan merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi Kalbar yang terkerek sebesar 9,50 persen, diikuti sektor real estate 9 persen dan administrasi pemerintahan 8,64 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, komponen konsumsi rumahtangga juga menjadi motor utama dengan pertumbuhan sebesar 2,62 persen. Selain itu, komponen ekspor barang dan jasa tumbuh sebesar 29,03 persen diikuti komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan konsumsi pemerintah yang tumbuhnya masing-masing sebesar 7,31 persen dan 7,28 persen.
Sementara administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib tumbuh sebesar 8,64 persen, pengadaan listrik dan gas 7,41 persen, informasi dan komunikasi 6,88 persen.
“Lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan yang memiliki peran dominan, juga mengalami pertumbuhan sebesar 2,97 persen,” ujar Saichudin.
Perekonomian Kalbar tahun 2024 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp 300.166,89 miliar dan atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp 162.574,47 miliar.
Ekonomi Kalimantan Barat triwulan IV-2024 terhadap triwulan IV-2023 (yoy) mengalami pertumbuhan sebesar 4,98 persen. Pertumbuhan terjadi pada sebagian besar lapangan usaha. Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan antara lain pertambangan dan penggalian sebesar 16,66 persen, jasa pendidikan 14,18 persen, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 10,52 persen, real estate 9,93 persen, jasa lainnya sebesar 9,30 persen serta transportasi dan pergudangan sebesar 8,38 persen.
Sebagai lapangan usaha yang memiliki peran dominan, pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh sebesar 1,81 persen. Sementara itu, lapangan usaha yang mengalami kontraksi adalah industri pengolahan yang terkontraksi sedalam 0,04 persen.
Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 16,66 persen. Dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dialami oleh komponen Impor Barang dan Jasa sebagai pengurang yaitu sebesar 106,84 persen.
Ekonomi Kalimantan Barat triwulan IV-2024 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 2,54 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertanian dan Penggalian mengalami pertumbuhan tertinggi, yaitu 11,52 persen. Sementara dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dialami oleh komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 22,45 persen.
Struktur ekonomi Kalimantan Barat pada triwulan IV-2024 didominasi oleh Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 21,73 persen, Industri Pengolahan 15,61 persen, Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 14,39 persen, dan Konstruksi 12,27persen. Sementara dari sisi Pengeluaran didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT), yaitu sebesar 48,73 persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 32,53 persen, dan Ekspor Barang dan Jasa sebesar 17,72 persen.
Pertumbuhan ekonomi Kalbar tahun 2024 yang sebesar 4,90 persen, lebih tinggi dibandingkan capaian tahun 2023 yang bertumbuh sebesar 4,46 persen.(*/Red)