JAKARTA, KP – Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Bank Kalbar berhasil mencatat kinerja keuangan yang solid dengan pertumbuhan signifikan di berbagai sektor. Keberhasilan ini semakin memperkokoh posisinya sebagai bank pembangunan daerah yang unggul di Kalimantan Barat.
Berdasarkan laporan terbaru Biro Riset Infobank bertajuk Kinerja Bank-bank Pembangunan Daerah (BPD) Tahun 2025, Bank Kalbar menunjukkan pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan bank-bank lain di wilayah tersebut. Tidak hanya sektor kredit yang mengalami peningkatan, dana pihak ketiga (DPK) juga bertumbuh secara signifikan, mencerminkan kepercayaan masyarakat yang semakin tinggi terhadap bank ini.
Bank Kalbar juga memperlihatkan komitmen besar dalam mendukung sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pembiayaan di sektor ini mencapai 39,11 persen, jauh melampaui ketentuan Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) Bank Indonesia sebesar 30 persen pada tahun 2024.
Pertumbuhan Dominan di Kalimantan Barat
Laporan Infobank mencatat bahwa sepanjang tahun 2024, Bank Kalbar mencatat kenaikan laba, kredit, DPK, dan total aset dengan pertumbuhan yang lebih dominan dibandingkan bank-bank lain di Kalimantan Barat. Rasio keuangan seperti Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), serta Non-Performing Loan (NPL) berada dalam kondisi sehat dan melampaui rata-rata industri perbankan nasional.
“Kinerja Bank Kalbar selama dua tahun terakhir lebih lincah dan efisien. Kualitas aset tetap terjaga dengan baik,” ujar Eko B. Supriyanto, Chairman Infobank Institute, dalam keterangannya, Minggu (9/2).
NPL Bank Kalbar tetap terjaga dengan baik, dengan posisi NPL net sebesar 0,66 persen—lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional sebesar 0,75 persen dan rata-rata BPD se-Indonesia sebesar 0,88 persen. Hal ini menunjukkan pengelolaan risiko yang baik dengan strategi ekspansi yang lebih prudent.
Laba dan DPK Tumbuh Signifikan
Bank Kalbar juga mencatatkan peningkatan laba yang impresif. Pada tahun 2024, laba yang dibukukan mencapai Rp485,797 miliar, naik 6,6 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp455,447 miliar. Pencapaian ini juga melampaui target dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) yang ditetapkan sebesar Rp478,358 miliar.
Di sisi DPK, terjadi pertumbuhan sebesar 7,26 persen menjadi Rp20,35 triliun pada 2024. Angka ini melampaui target RBB serta lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan rata-rata DPK nasional yang hanya mencapai 3,06 persen. Peningkatan ini menjadi bukti kuatnya kepercayaan masyarakat terhadap Bank Kalbar di tengah ketatnya likuiditas pasar.
Ekspansi Kredit dan Aset
Dari sisi kredit, Bank Kalbar mencatat pertumbuhan 8,22 persen menjadi Rp16,86 triliun, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan kredit BPD se-Indonesia yang hanya 6,49 persen. Sementara itu, total aset bank meningkat menjadi Rp25,78 triliun, tumbuh 5,97 persen dibandingkan tahun sebelumnya, jauh di atas rata-rata pertumbuhan aset BPD nasional yang hanya 3,7 persen.
Bank Kalbar juga menunjukkan rasio keuangan yang kuat dengan ROA sebesar 2,7 persen dan ROE mencapai 12,37 persen. Posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di angka 82,85 persen, sementara modal semakin kuat dengan CAR mencapai 36,12 persen.
“Kinerja Bank Kalbar tergolong luar biasa. Bank ini tidak hanya mampu meningkatkan pertumbuhan dan menjaga rasio keuangan tetap sehat, tetapi juga semakin berperan dalam perekonomian Kalimantan Barat, sebagaimana terlihat dari peningkatan pangsa pasar kredit, dana, dan asetnya,” tutup Eko.(Rif)