Post Top Ad

Kombis

Teknologi

Post Top Ad

KombisNasionalpupuk indonesia

Perkuat Ketahanan Pangan, Pupuk Indonesia Bangun Kawasan Industri Pupuk di Fakfak

JAKARTA, KP – PT Pupuk Indonesia (Persero) terus berkomitmen dalam mendukung program prioritas pemerintah dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) guna mencapai swasembada pangan. Salah satu langkah strategis yang ditempuh adalah pembangunan Kawasan Industri Pupuk Fakfak di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, sebagai bagian dari ekspansi kapasitas produksi nasional.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, mengungkapkan bahwa perusahaan akan mengalokasikan investasi sebesar Rp 116 triliun untuk meningkatkan kapasitas produksi pupuk. “Sebagian dari dana investasi ini akan digunakan untuk membangun mega proyek di Fakfak, Papua Barat, yang akan menambah kapasitas produksi kami secara signifikan,” ujarnya di Jakarta, Jumat (21/3).

Pupuk, Pilar Utama Swasembada Pangan

Rahmad menegaskan bahwa penambahan kapasitas produksi ini sangat krusial guna menjamin ketersediaan pupuk bagi petani, yang merupakan faktor kunci dalam keberhasilan swasembada pangan. Ia mencontohkan sejarah Indonesia yang pernah mencapai swasembada beras pada tahun 1984, yang didukung oleh pengembangan industri pupuk sejak 1959 di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) hingga pembangunan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Aceh pada 1982.

“Sejak 1982 hingga sekarang, belum ada pembangunan kawasan industri pupuk baru. Padahal, pada 2045, jumlah penduduk Indonesia diprediksi mencapai 324 juta jiwa, yang berarti kebutuhan beras nasional akan meningkat menjadi 37 juta ton, naik 6 juta ton dari saat ini,” papar Rahmad.

Ia juga menekankan bahwa pupuk berkontribusi sekitar 62% terhadap produktivitas pertanian, sehingga tanpa ketersediaan pupuk yang cukup, target swasembada pangan akan sulit tercapai. “Salah satu kunci utama meningkatkan produktivitas pertanian adalah menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pupuk bagi petani,” tambahnya.

Digitalisasi Distribusi untuk Keterjangkauan Pupuk

Selain meningkatkan kapasitas produksi, Pupuk Indonesia juga berupaya menjamin keterjangkauan pupuk melalui sistem distribusi yang efisien dan akuntabel. Perusahaan telah menerapkan digitalisasi kios melalui i-Pubers, yang memungkinkan petani menebus pupuk subsidi hanya dengan KTP.

Rahmad menjelaskan bahwa sistem ini didukung oleh command center yang memantau penyaluran pupuk secara real-time. “Saat ini, 27 ribu lebih kios telah terdigitalisasi, memungkinkan kami melacak setiap butir pupuk dari kapal hingga sampai ke kios petani. Kami bisa melihat data pergerakan kapal dengan GPS, memonitor gudang dengan CCTV, serta mengawasi pengiriman pupuk dengan truk-truk yang juga dilengkapi GPS,” ungkapnya.

Melalui berbagai inisiatif ini, Pupuk Indonesia optimistis dapat terus berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. “Kami akan terus berinovasi dan memperkuat ekosistem pertanian agar Indonesia dapat mencapai swasembada pangan secara berkelanjutan,” tutup Rahmad.(*/Red) 

Baca Juga

Post Top Ad