PALEMBANG, KP – TikTok Shop by Tokopedia bersama Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar RI) kembali menggulirkan inisiatif kreatif bertajuk Creators Lab, yang kali ini hadir di Palembang dan akan menjangkau lebih banyak wilayah lainnya, termasuk Medan, Bandung, Bali, Makassar, serta Lombok.
Program edukasi ini menyasar ribuan mahasiswa dan mahasiswi dari politeknik pariwisata (poltekpar) dan bertujuan untuk melatih mereka menjadi affiliate content creator yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga mampu mengangkat potensi pariwisata lokal dan memasarkan produk UMKM indikasi geografis melalui platform digital, khususnya TikTok Shop.
Dukung Pariwisata, Berdayakan UMKM
Asisten Deputi Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur dan Pendidikan Vokasi Kemenpar, Andar Danova L. Goeltom, menyambut baik kolaborasi ini. “Di era digital, platform teknologi punya peran penting dalam hal promosi pariwisata lokal dan produk unggulan berbasis geografis. Kami sangat mengapresiasi TikTok Shop by Tokopedia yang menghadirkan Creators Lab di berbagai daerah dengan potensi pariwisata dan UMKM yang kuat,” ujarnya.
Menurut Andar, program ini membuka peluang bagi generasi muda untuk menghasilkan konten video yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga memiliki dampak ekonomi. “Lewat inisiatif ini, anak muda bisa berkreasi sekaligus menghasilkan. Dampaknya, sektor pariwisata makin dikenal, pelancong berdatangan, dan UMKM setempat pun dapat meningkatkan penjualan,” tambahnya.
Jejak Creators Lab di Berbagai Kota
Creators Lab pertama kali digelar pada pertengahan 2024 di Surabaya bersama Pemerintah Kota Surabaya dan komunitas Surabaya Next Leader. Sejak itu, program ini menjelajahi berbagai kota seperti Tegal, Solo, Jakarta, hingga Bekasi dengan dukungan mitra seperti BNI, Rumah BUMN BRI, dan Kemenparekraf RI. Ratusan kreator muda telah diberdayakan dalam kurun waktu kurang dari setahun.
Director of Tokopedia and TikTok E-commerce, Vonny Susamto, mengatakan bahwa affiliate content creator punya potensi besar dalam mendorong transaksi UMKM, termasuk yang menjual produk indikasi geografis. “Setelah berkolaborasi dengan kreator dari Creators Lab, sejumlah penjual di Pasar Tanah Abang mengalami peningkatan nilai transaksi hampir 9,5 kali lipat,” ungkap Vonny.
Ia berharap kolaborasi dengan Kemenpar ini bisa menjembatani pelaku UMKM dan kreator muda dari poltekpar di berbagai daerah, untuk bersama-sama meningkatkan pendapatan dan daya tarik destinasi wisata lokal.
Bekal Kreatif dan Strategis untuk Generasi Digital
Creators Lab menawarkan pelatihan komprehensif, mulai dari pemahaman prinsip afiliasi, membangun personal branding, hingga strategi membuat short video dan menyiapkan live streaming yang efektif. Pelatihan ini dirancang untuk memberikan kemampuan praktis yang bisa langsung diterapkan.
Salah satu affiliate content creator, Hiskia Majesty (@hiskiamajesty), menekankan pentingnya personal branding. “Personal branding memudahkan kita menjangkau audiens yang punya ketertarikan serupa, membangun kepercayaan, dan menciptakan konten yang bermakna,” ujarnya.
Selain teori, peserta juga langsung diajak praktik membuat video pendek dan melakukan evaluasi hasil karyanya bersama mentor.
Era Discovery E-Commerce: Kreator Konten Makin Diminati
Tren discovery e-commerce, di mana pengguna menemukan produk melalui konten video, semakin mendorong pentingnya peran affiliate content creator. Penjual yang menggunakan video pendek dan live streaming untuk promosi mencatatkan peningkatan transaksi rata-rata hingga 30 kali lipat.
Keuntungan tak hanya dirasakan oleh penjual, tetapi juga para kreator. Friska Marpaung (@friskamrp05), salah satu kreator yang mempromosikan produk kecantikan lokal, berhasil meraih pendapatan hingga ratusan juta rupiah melalui TikTok Shop by Tokopedia.
Dengan tren ini, profesi kreator konten semakin diminati generasi muda, bukan hanya karena potensinya sebagai sumber penghasilan, tetapi juga peran strategisnya dalam memajukan pariwisata dan UMKM Indonesia.(*/Red)