PONTIANAK, KP – Umat Buddha di Kalimantan Barat bersiap menyambut Hari Raya Waisak 2025 (2569 BE) dengan serangkaian kegiatan keagamaan, sosial, hingga budaya yang telah dirancang sejak akhir tahun lalu.
Pembentukan panitia Gawai Waisak bahkan sudah dilakukan sejak November 2024 untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar dan khidmat.
Kepala Pembimas Buddha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Yanto, mengungkapkan bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan masih mengacu pada pola tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Pembimas Buddha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Yanto, mengungkapkan bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan masih mengacu pada pola tahun-tahun sebelumnya.
“Umat Buddha secara bersama-sama akan melakukan kegiatan bhakti sosial, kerja bakti, serta upacara penghormatan di Taman Makam Pahlawan. Selain itu, berbagai lomba pun akan digelar. Puncaknya adalah Dharma Santi Waisak,” terang Yanto, Kamis (10/4/2025).
Namun ada yang unik di Kalimantan Barat tahun ini. Dharma Santi Waisak tidak akan digelar pada Hari H Waisak, yakni 12 Mei 2025, melainkan diundur menjadi 7 Juni 2025. “Awalnya dijadwalkan tanggal 27 Mei, tetapi karena tempatnya sudah dibooking, maka panitia memutuskan untuk menggeser ke tanggal 7 Juni 2025,” jelas Yanto.
Namun ada yang unik di Kalimantan Barat tahun ini. Dharma Santi Waisak tidak akan digelar pada Hari H Waisak, yakni 12 Mei 2025, melainkan diundur menjadi 7 Juni 2025. “Awalnya dijadwalkan tanggal 27 Mei, tetapi karena tempatnya sudah dibooking, maka panitia memutuskan untuk menggeser ke tanggal 7 Juni 2025,” jelas Yanto.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa tanggal tersebut masih termasuk dalam kerangka bulan Waisak, sehingga makna perayaan tetap terjaga.
Salah satu kegiatan sosial yang diutamakan adalah pembagian paket sembako kepada masyarakat terdampak banjir. “Kami melaksanakan bhakti sosial kepada masyarakat umum, artinya bukan sebatas intern umat Buddha,” tambahnya.
Selain kegiatan regional, Kalimantan Barat juga akan ambil bagian dalam Waisak Nasional yang diselenggarakan oleh Ditjen Bimas Buddha. Salah satu acara utamanya adalah sebulan Penghayatan Dhamma, termasuk pelafalan Kitab Suci Dhammapada secara nasional. Kalbar akan berpartisipasi dengan melibatkan sekitar 240 siswa sekolah minggu Buddha tingkat SMA.
Kegiatan pelafalan Dhammapada itu dijadwalkan berlangsung pada 27 April 2025, dan direncanakan untuk dicatatkan dalam Museum Rekor Indonesia (MURI). “Mudah-mudahan bisa terwujud,” harap Yanto menutup pernyataannya.
Dengan semangat kebersamaan, kedamaian, dan pengabdian, perayaan Waisak 2025 di Kalimantan Barat diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat nilai-nilai luhur Buddha Dharma serta mempererat hubungan antarumat beragama di daerah ini.(Rif)
Salah satu kegiatan sosial yang diutamakan adalah pembagian paket sembako kepada masyarakat terdampak banjir. “Kami melaksanakan bhakti sosial kepada masyarakat umum, artinya bukan sebatas intern umat Buddha,” tambahnya.
Selain kegiatan regional, Kalimantan Barat juga akan ambil bagian dalam Waisak Nasional yang diselenggarakan oleh Ditjen Bimas Buddha. Salah satu acara utamanya adalah sebulan Penghayatan Dhamma, termasuk pelafalan Kitab Suci Dhammapada secara nasional. Kalbar akan berpartisipasi dengan melibatkan sekitar 240 siswa sekolah minggu Buddha tingkat SMA.
Kegiatan pelafalan Dhammapada itu dijadwalkan berlangsung pada 27 April 2025, dan direncanakan untuk dicatatkan dalam Museum Rekor Indonesia (MURI). “Mudah-mudahan bisa terwujud,” harap Yanto menutup pernyataannya.
Dengan semangat kebersamaan, kedamaian, dan pengabdian, perayaan Waisak 2025 di Kalimantan Barat diharapkan menjadi momentum penting untuk memperkuat nilai-nilai luhur Buddha Dharma serta mempererat hubungan antarumat beragama di daerah ini.(Rif)