PONTIANAK, KP - Pagi di Kota Pontianak selalu ramai dengan aroma kopi yang menggoda. Dari gang sempit hingga jalan utama, warung kopi atau warkop menjadi tempat favorit warga untuk berkumpul, berbincang, hingga berdiskusi ringan sambil menyeruput kopi tubruk atau kopi susu khas Kalimantan Barat. Namun, ada pemandangan baru yang kini menghiasi hampir setiap meja kasir: sebuah QR code terpajang jelas di depan toples kue dan tumpukan uang receh.
![]() |
Weng Coffe, salah satu warung kopi ternama di Pontianak, sumber foto : istimewa |
Digitalisasi perlahan tapi pasti menjangkau akar kehidupan kota ini, bahkan ke sudut-sudut warung kopi tradisional. Tak lagi sekadar tempat ngopi, warkop di Pontianak kini menjadi simbol kecil dari revolusi ekonomi digital, berkat kehadiran QRIS dan layanan bank digital seperti Krom Bank yang mendukung pengelolaan keuangan lebih cerdas.
QRIS: Jembatan Menuju Ekonomi Digital
“Awalnya saya nggak ngerti soal QR code, tapi ternyata simpel,” ujar Handri Aping, pemilik Weng Coffee di Jalan Sungai Raya Dalam, Kubu Raya.
“Sekarang banyak yang bayar pakai HP, lebih cepat, nggak repot cari uang kembalian.”
Handri mulai menggunakan QRIS—sistem pembayaran QR code nasional—pada akhir 2023, setelah mengikuti pelatihan keuangan digital yang difasilitasi bank digital. Sejak itu, transaksi nontunai di warungnya meningkat pesat. Pelanggan cukup memindai kode QR menggunakan aplikasi e-wallet atau bank digital, termasuk Krom Bank, yang kini mulai populer di kalangan muda Pontianak.
Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa penggunaan QRIS di Kalimantan Barat tumbuh lebih dari 40% sepanjang 2024, dengan sektor UMKM makanan dan minuman sebagai kontributor utama.
Krom Bank: Dukungan Digital untuk Warkop dan Nasabah Milenial
Sebagai bagian dari Kredivo Group, Krom Bank hadir dengan misi memperluas akses keuangan yang mudah, cepat, dan cerdas. Bagi pelaku UMKM seperti pemilik warkop, dan juga nasabah Gen Z, bank digital ini menjadi jawaban atas kebutuhan pengelolaan keuangan yang lebih modern.
Beberapa fitur andalan Krom Bank yang dimanfaatkan para pelaku usaha kecil dan pelanggan di Pontianak antara lain:
-
Kantong Tabungan Terstruktur
Dengan fitur ini, nasabah bisa membuat hingga 20 kantong tabungan berbeda untuk berbagai kebutuhan—mulai dari operasional warung, tabungan hari raya, hingga dana darurat. Pak Wahab menggunakan fitur ini untuk memisahkan uang modal usaha dan hasil penjualan harian. -
Bunga Tabungan Tinggi hingga 6% per Tahun
Berbeda dari bank konvensional, Krom Bank menawarkan bunga simpanan kompetitif yang memungkinkan THR atau omzet warung berkembang meski hanya disimpan. Bunga dihitung harian dan dibayarkan bulanan. -
Deposito Fleksibel dengan Bunga hingga 8,75%
Bagi pemilik warkop yang ingin menyimpan hasil usaha dalam jangka menengah, Krom Bank menyediakan deposito dengan tenor fleksibel yang tetap bisa dicairkan tanpa kehilangan bunga. -
100 Transaksi Gratis per Bulan
Transfer antar bank, top-up e-wallet, dan pembayaran rutin menjadi lebih efisien tanpa biaya tambahan—sesuai dengan kebutuhan warung dan pelanggan yang semakin cashless. -
Fitur Perbandingan Bunga
Nasabah bisa melihat simulasi pertumbuhan dana mereka dibandingkan bank lain, membantu perencanaan finansial lebih optimal.
![]() |
Fitur pembayaran QR sudah tersedia di Krom Bank |
“Awalnya saya hanya pakai rekening buat nerima uang dari pelanggan yang transfer. Tapi sekarang saya juga bisa simpan THR, buka deposito, dan atur pengeluaran harian langsung dari HP,” ujar Dinda, mahasiswi Universitas Tanjungpura yang rutin nongkrong sambil kerja tugas di warung kopi digital-friendly.
Warung Kopi: Titik Temu Tradisi dan Teknologi
Transformasi warung kopi di Pontianak tidak hanya soal efisiensi transaksi, tetapi juga mencerminkan inklusi keuangan yang makin luas. Bank digital seperti Krom Bank memungkinkan siapa pun—bahkan pelaku usaha mikro—untuk mengakses layanan perbankan lengkap tanpa harus ke kantor cabang.
“Warkop itu ruang sosial. Jadi ketika tempatnya mulai digital, masyarakat juga belajar pelan-pelan. Itu yang kita sebut inklusi dari akar rumput,” kata Dinda lebih lanjut
Menuju Masa Depan Keuangan Rakyat
Dengan QRIS sebagai penghubung transaksi dan bank digital seperti Krom Bank sebagai pengelola keuangan, ekosistem warung kopi di Pontianak kini menjadi titik masuk menuju keuangan masa depan. Secangkir kopi dan sebuah QR code kini menyimpan potensi besar: dari mendorong literasi finansial, menciptakan efisiensi usaha, hingga menumbuhkan aset pribadi dan bisnis.
Dan di kota yang terkenal dengan kopi robusta, keragaman budaya, dan gaya hidup yang terus berkembang, warung kopi digital bukan hanya tren tetapi bagian dari gerakan ekonomi rakyat yang tak bisa dibendung.(Rif)