Post Top Ad

Kombis

Teknologi

Post Top Ad

DAD PontianakKalbarnaik dangoPontianak

Ritual Ngalajukan Digelar Tengah MalamDAD Pontianak Serahkan Hasil Panen secara Sakral

PONTIANAK, KP - Dewan Adat Dayak (DAD) Kota Pontianak menggelar ritual adat sakral bertajuk Ngalajukan di Rumah Radakng Pontianak, Jumat (26/4) dini hari tepat pukul 00.00 WIB. Prosesi yang berlangsung khidmat itu menjadi bagian dari rangkaian perayaan Naik Dango II, sebuah upacara adat masyarakat Dayak Kanayatn yang sarat akan nilai spiritual dan budaya.

Dalam suasana yang tenang dan penuh kekhusyukan, ritual ini dipimpin langsung oleh Penyangahatn atau pemimpin adat, Erdi. Ia didampingi Ketua Umum DAD Kota Pontianak, Yohanes Nenes, serta Ketua Panitia Naik Dango II, Vinsensius Lintas. Hadir pula sejumlah tokoh adat dan pengurus DAD dari enam kecamatan di wilayah Kota Pontianak.

Ritual Ngalajukan melambangkan penyerahan padi hasil panen ke dalam lumbung atau dango. Tradisi ini secara turun-temurun dilakukan oleh setiap kepala keluarga petani sebagai wujud syukur kepada Sang Pencipta, yang dalam kepercayaan masyarakat Dayak dikenal dengan nama Jubata.

“Meski di Kota Pontianak tidak ada masyarakat yang berladang, namun sebagai generasi Dayak kami wajib melestarikan adat dan budaya leluhur di manapun kami berada. Ini penting agar generasi Dayak tahu apa yang nenek moyang kami dulu lakukan,” ujar Yohanes Nenes.

Dalam prosesi tersebut, pengurus DAD membawa berbagai hasil panen dan alat pertanian untuk didoakan. Usai penyimpanan padi ke dalam dango, doa-doa pun dipanjatkan dalam ritual yang dikenal dengan istilah Nyangahatn atau Barema.

Pelaksanaan Ngalajukan ini juga didahului oleh prosesi Ngampar Bide, yakni ritual siang hari berupa doa-doa dan persembahan makanan adat khas Dayak. Waktu tengah malam dipilih sebagai puncak acara karena dianggap sebagai momen paling sakral, saat alam dalam kondisi tenang dan terbuka terhadap energi spiritual.

Lebih dari sekadar mengenang masa lalu, Naik Dango dan Ngalajukan menjadi sarana syukur atas hasil panen dan permohonan untuk musim tanam yang lebih baik. Rangkaian Naik Dango II sendiri masih akan berlanjut hingga pembukaan resmi pada 26 April mendatang, yang ditandai dengan ritual Ngantat Panompo’.

Prosesi Ngantat Panompo’ akan melibatkan seluruh kontingen DAD dari masing-masing kecamatan se-Kota Pontianak. Diharapkan, melalui pelestarian ritual-ritual adat ini, generasi muda Dayak tetap terhubung dengan akar budaya dan mampu menjaga nilai-nilai kearifan lokal di tengah derasnya arus modernisasi. (Rif) 

Baca Juga

Post Top Ad