“Stecu” merupakan singkatan dari Stelan Cuek, sebuah gaya hidup yang mengusung konsep tampil apa adanya tanpa harus terikat dengan norma atau ekspektasi orang lain. Biasanya, orang yang memilih gaya hidup stecu cenderung mengenakan pakaian yang sederhana, seperti kaos oblong, celana pendek, atau pakaian kasual lainnya yang nyaman. Mereka tidak peduli dengan pandangan orang lain, dan yang terpenting, mereka merasa nyaman dan percaya diri dengan diri mereka sendiri.
Namun, stecu bukan hanya tentang penampilan luar. Lebih dari itu, ini adalah pernyataan sikap terhadap dunia yang serba menuntut kesempurnaan, terutama dalam hal penampilan dan sosial media. Mereka yang mengadopsi stecu menunjukkan bahwa hidup yang bahagia tidak harus selalu mengikuti aturan orang lain.
Fenomena stecu ini mencerminkan perubahan besar dalam cara anak muda melihat hidup. Di tengah budaya yang sering menilai orang hanya dari penampilan luar atau status sosial, stecu menjadi bentuk perlawanan yang penuh makna. Gaya ini bukan berarti mereka tidak peduli terhadap penampilan atau lingkungan sekitar, melainkan lebih kepada kebebasan untuk menjadi diri sendiri tanpa terbebani oleh pandangan orang lain.
Bagi sebagian orang, berpakaian rapi dan mengikuti tren adalah sebuah keharusan. Namun bagi para pengikut stecu, mereka percaya bahwa kenyamanan adalah kunci kebahagiaan, dan kebahagiaan datang dari dalam diri, bukan dari apa yang dikenakan atau bagaimana pandangan orang lain terhadap mereka.
Seiring berkembangnya media sosial, fenomena stecu semakin diperkenalkan dan mendapatkan perhatian luas. Banyak influencer dan anak muda yang dengan bangga memamerkan gaya mereka yang santai namun tetap stylish di platform seperti Instagram dan TikTok. Mereka tidak takut menunjukkan bahwa mereka tidak perlu selalu tampil sempurna untuk mendapatkan perhatian atau pengakuan.
Bahkan, istilah stecu kini menjadi semacam tren yang bisa dikenakan oleh siapa saja—dari yang ingin tampil minimalis hingga yang ingin menunjukkan sikap santai dan anti-mainstream. Pesan yang disampaikan cukup jelas: "Tidak perlu menjadi orang lain hanya untuk diterima".
Lebih dari sekadar penampilan, stecu menggambarkan perubahan besar dalam cara kita memandang diri sendiri dan dunia sekitar. Ini adalah langkah menuju kebebasan pribadi—sebuah ajakan untuk tidak terlalu terbebani oleh pandangan masyarakat atau tuntutan eksternal. Di tengah segala tekanan yang ada, stecu mengajak kita untuk fokus pada diri sendiri, menikmati momen, dan menjalani hidup sesuai dengan prinsip kita.
Anak muda yang mengusung stecu percaya bahwa kebahagiaan datang dari dalam diri, dan tampil dengan cara yang mereka sukai adalah cara terbaik untuk menunjukkan jati diri mereka. Stecu adalah bentuk ekspresi individualitas yang menunjukkan bahwa tidak ada standar baku untuk merasa nyaman dengan diri sendiri.
Dengan kata lain, stecu lebih dari sekadar gaya berpakaian atau tren musiman. Ini adalah refleksi dari sebuah perubahan budaya di mana anak muda mengutamakan kenyamanan dan kebebasan pribadi. Stecu bukan hanya tentang penampilan, tetapi tentang sikap hidup yang santai, percaya diri, dan tidak terikat pada ekspektasi dunia luar. Ini adalah pengingat bahwa kita semua berhak untuk menjadi diri sendiri, tanpa harus khawatir akan pandangan orang lain.(Rif)